“BERKAT TUHAN ATAS ORANG-ORANG YANG SUNGGUH HATI KEPADANYA”

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, 

Dengan tidak terasa kita sudah memasuki bulan Maret tahun 2020. Saya masih ingat di mana pada tanggal 1 Januari kita berbakti bersama-sama di JCC dan pada tanggal itu pertama kalinya kita dikejutkan dengan banjir yang melanda Jabodetabek, “Waduh, ada apa ini? Tanda apa ini ya?” Sepertinya banyak yang berkata seperti itu, tetapi tidak lama kemudian tiba-tiba kita dikejutkan, “Virus Corona ada di Wuhan - China! Sekarang China sedang mengalami itu!” Lalu itu tiba-tiba bergerak merambah kemana-mana. Sekarang saya dengar sudah sekitar 61 negara yang terkena virus tersebut. Wah bingung, “Ini bagaimana? Bagaimana?”  Indonesia masih tenang-tenang saja, namun sekarang kita dikejutkan lagi dengan dampak Virus Corona yang bukan hanya kepada penyakitnya saja, tetapi sekarang terhadap ekonomi global. 

Saudara, kemarin saya mendapat sebuah data tentang bursa saham yang adalah indikator ekonomi dunia:

“Kemarin bursa saham Amerika jatuh lebih dari 4,5%. Kemudian malamnya bursa saham Eropa jatuh di atas 3% dan hari ini bursa saham IHSG jatuh lebih dari 4%. Jadi selama 5 hari dalam seminggu ini, bursa saham seluruh dunia jatuh lebih dari 12%. Penurunan yang terbesar dalam 3 tahun terakhir dan ini adalah tanda akan terjadi kejatuhan ekonomi global.”

Saudara, kalau sudah seperti ini di mana ekonomi sudah mengalami krisis mungkin lebih dari resesi dan sebagainya, itu akibatnya akan merambah kemana-mana, kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dan perubahannya sangat cepat! Sebenarnya saya sudah mendapatkan tentang ini dari Tuhan. Pada tanggal 1 Januari saya pernah menyinggung, bahwa akan terjadi masalah ekonomi dunia, namun saya pikir itu akan terjadi secara pelan-pelan. Siapa yang menyangka kalau terjadinya seperti ini. Saya percaya banyak di antara Saudara yang kaget dan yang bertanya-tanya, “Ini ada apa, ya? Ada apa ini, Tuhan?” Sebetulnya Tuhan sudah berbicara kepada kita sejak awal, Tuhan sudah memberikan kita tuntunan-tuntunan. Jadi karena pada waktu itu belum terjadi sepertinya tuntunan Tuhan itu, “Apa ini? Ko’ seperti di awan-awan?” Tetapi sekarang ini semua sudah jelas, mari saya akan ingatkan kepada Saudara mulai tanggal 1 Januari itu Tuhan berbicara apa kepada kita? 

Tuhan ingatkan dari 2 Korintus 4:13, ini perkataan dari Rasul Paulus,…“karena Aku percaya, maka aku berkata-kata...” Jadi saya berkata kepada jemaat waktu itu, Tuhan menghendaki memasuki tahun 2020 kita banyak memperkatakan Firman Tuhan ‘karena kita percaya’. Kalau kita memperkatakan Firman Tuhan karena kita percaya, terjadilah apa yang dituliskan oleh Firman Tuhan itu di dalam kehidupan kita. Amin! Ada berapa banyak di antara Saudara yang memperkatakan Mazmur 91? Saya percaya sekarang hampir semua. Saya ingat beberapa tahun yang lalu, yang saya tahu gereja kita yang memulai untuk memperkatakan Mazmur 91. Saya tidak tahu gereja lain bagaimana, tetapi yang saya tahu dari gereja ini. Begitu saya mengumumkan dan mengajak jemaat untuk memperkatakan Mazmur 91, reaksinya macam-macam. Ya memang belum terjadi, tetapi ada yang berkata, “Apaan tuh? Kayak mantra! Kayak jampi-jampi!” Tetapi sekarang saya lihat dunia itu memperkatakan Mazmur 91. 

Saudara, jika Saudara memperkatakan Mazmur 91 karena Saudara percaya, maka terjadilah apa yang Saudara katakan! Itu berlaku bagi orang yang hatinya melekat sama Tuhan, yang mengenal nama Tuhan sehingga menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan, sebagai kubu pertahanan. Karena kita melakukan itu, kita tidak takut apa-apa. Di situ Tuhan berjanji, “Engkau akan diluputkan, dilindungi dari sakit-penyakit, penyakit sampar, penyakit menular, pokoknya yang seram-seram. Tuhan akan lindungi!”  Saudara, saya percaya itu akan terjadi, Saudara lihat saja. Ini benar-benar! Sekarang orang pada bingung semua, “Bagaimana caranya?” Buat kita, caranya adalah perkatakan Mazmur 91, “Saya percaya, Tuhan. Saya percaya!” 

Saya sudah bertahun-tahun memperkatakan Mazmur 91, pagi dan malam hari, 2x sehari bersama istri saya. Pasti saya perkatakan terus, sebab saya merasakan bahwa serangan-serangan yang ditulis di situ, itu saya alami. Karena itu sejak dulu apalagi sekarang saya mengajak dan mengingatkan, “Ayo perkatakan! Perkatakan! Apa yang engkau perkatakan pasti terjadi!” 

Saudara, Tuhan janji walau 1.000 orang rebah di sisimu, 10.000 di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Amin! Kalau kita lakukan itu, kita melekat hatinya sama Tuhan, mengenal nama Tuhan dan menjadikan Tuhan tempat perlindungan kita, kubu pertahanan kita, Tuhan katakan apa? “Aku akan menyuruh malaikat-malaikat-Ku untuk menatang engkau di atas tangannya supaya kakimu tidak terantuk pada batu.” 

Saudara, banyak ‘batu’ di luar sana sekarang, tetapi Tuhan janji bahwa malaikat-Nya akan diperintahkan untuk menatang kita supaya kita tidak terantuk pada batu tersebut. Saudara, Tuhan itu luar biasa dan Tuhan menjanjikan umur panjang kepada orang yang seperti itu, “Aku akan mengenyangkan dia…”, artinya memberikan berkat yang luar biasa. Dan yang paling penting, “Aku akan memberikan keselamatan kepada Dia”, yaitu kepada Saudara dan saya. Amin!

Saudara ingat bahwa kita disuruh memperkatakan Mazmur 118:8? Ini adalah ayat tengah Alkitab. Mari kita baca bersama-sama. Mazmur 118:8, “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.”  Keadaan kita akan lebih baik kalau kita berlindung, dan berharap hanya kepada Tuhan; bukan berlindung atau berharap kepada manusia. Orang yang berharap kepada Tuhan akan mendapat kekuatan baru. 

Memasuki tahun 2020 yang mengagetkan ini, kita berlari tidak menjadi penat, berjalan tidak menjadi lelah dan kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita itu akan melebihi kekuatan anak-anak muda. Orang yang berharap pada Tuhan mungkin bisa jatuh dalam berbagai-bagai masalah, tetapi ingat janji Tuhan, orang yang berharap pada Tuhan bisa jatuh tetapi tidak sampai tergeletak sebab tangan Tuhan menopang tangan kita. Amin!

Jika Saudara membaca dari Yeremia 17:7-8 maka di situ dikatakan, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” 

Kita sedang bersiap-siap masuk ‘tahun kering’, tetapi orang yang berharap kepada Tuhan tidak akan takut terhadap tahun kering. Sebab orang yang berharap pada Tuhan percaya bahwa Tuhan pasti tolong kita. Amin!

TAHUN DIMENSI YANG BARU 

Memasuki tahun 2020 Tuhan memberikan tema, “Tahun 2020 adalah Tahun Dimensi yang Baru! The Year of a New Dimension!” 

Arti daripada ‘dimensi’ :

Dimensi berbicara tentang ukuran. Kalau Tuhan akan memberikan kepada kita Dimensi yang Baru, berarti Tuhan akan memberikan ukuran yang baru, yang lebih besar dan yang lebih baik dalam seluruh aspek kehidupan kita. Amin! 

Saya ingat 2 atau 3 bulan sebelum mengakhiri tahun 2019, antara jam 2-3 pagi saya tiba-tiba terbangun dan Tuhan berkata kepada saya, “Dimensi!...Dimensi!..” Saya hanya berkata, “Oh iya, Tuhan, tahun 2020 temanya belum dikasih, Tuhan.” Saya coba perkatakan, “Tahun 2020, Tahun Dimensi yang Baru!…. Wah, enak, Tuhan. Cara mengucapkannya enak! Bahasa Inggrisnya juga enak: The Year of a New Dimension.”  Kemudian Tuhan berkata kepada saya, “Kemuliaan Tuhan yang lebih besar! Jadi kepala bukan ekor!” Mendengar itu saya terkejut. Paginya saya cari karena ini pasti ada ayatnya dan diketemukanlah dengan 2 ayat yang menjadi ayat emas buat tahun ini:

1. 2 Korintus 3:18, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”

Saudara, ini berkat secara rohani. Kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita akan semakin besar. Dimensi yang baru dalam berkat secara rohani karena kita makin serupa dengan gambar-Nya. Jadi kalau kita semakin serupa dengan gambar-Nya maka kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita juga semakin besar. Amin!

2. Ulangan 28:13-14, “AKU (TUHAN) akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.”

Ini berkat secara materi atau jasmani. Jadi Tuhan sediakan berkat secara rohani dan materi. Tetapi dengar baik-baik, yang paling penting itu berkat secara rohaninya. Kalau berkat rohaninya semakin besar, artinya kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita itu makin besar. Karena kita jadi semakin serupa dengan gambar-Nya, maka berkat secara materi atau jasmani itu akan mengikuti. Amin!

Saya ingat Pak Kim Seng seorang pendoa syafaat kita, waktu itu sakit parah tetapi mau sembuh. Dia tiba-tiba mendapat pengalaman diajak ke sorga yang baru merupakan pengalaman seumur hidup tahun 2019. Setelah kembali tiba-tiba dia duduk dan berkata bahwa dia mendapat beberapa pesan, tetapi salah satunya yang saya ingat pesan Tuhan yang berkata begini, “Aku akan memberikan berkat secara materi bagi anak-anak-Ku yang sungguh-sungguh mengenal rencana-Ku dan kehendak-Ku.” Ini persis seperti apa yang Tuhan katakan, tadinya mungkin pada waktu Saudara dengar ini akan berkata, “Apaan ya?”, tetapi sekarang dengan kejadian yang begitu singkat dan cepat, Saudara bilang, “Ini ternyata buat kita untuk mempersiapkan kita supaya kita tidak takut, supaya kita tidak ragu-ragu dan ini janji Tuhan sungguh-sungguh.” 

Saudara, yang paling penting di sini bukan soal berkat materinya, tetapi berkat secara rohaninya. Pesan Tuhan adalah Saudara harus makin sungguh-sungguh dengan Tuhan, makin hidup intim dengan Tuhan sehingga kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita semakin besar dan kita akan jadi serupa dengan gambar-Nya. Amin!

MEMBANGUN RUMAH TUHAN

Saya juga diingatkan kepada kisah yang ada di dalam Kitab Hagai. Pada waktu itu Tuhan menegur orang Israel, “Kamu selama ini hanya sibuk dengan urusanmu sendiri. Kamu hanya sibuk membangun rumahmu sendiri. Rumah-Ku tinggal tebengkalai. Kamu lihat, apa yang terjadi dalam hidupmu!” 

Keadaan bangsa Israel pada masa itu, ternyata tidak baik. Dikatakan bahwa: 

“Mereka menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kamu makan tetapi tidak sampai kenyang. Kamu minum tetapi tidak sampai puas, kamu berpakaian tetapi badanmu tidak sampai panas. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh di dalam pundi-pundi yang berlubang. Kenapa? Sebab banyak pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga terjadi.” 

Ini keadaan bangsa Israel yang sibuk dengan urusannya sendiri, bangun rumahnya sendiri. Coba dicek, adakah di antara Saudara yang seperti ini? Tuhan sedang menegur kita dan Tuhan katakan kepada orang Israel pada waktu itu, “Bangun rumah-Ku! Bangun rumah Tuhan! Kalau kamu lakukan itu, kamu akan diberkati!” 

Pada waktu itu Tuhan berkata, “Bagaimana caranya Tuhan memberkati?” Perhatikan cara Tuhan memberkati, “Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan bangsa-bangsa akan datang mengalir ke rumah-Ku, sebab kepunyaan-Kulah emas, kepunyaan-Kulah perak.” 

Dan Tuhan berjanji kemuliaan rumah-Nya akan melebihi kemuliaan yang semula, “Dan Aku akan memberikan damai sejahtera.” 

Saudara, teguran yang seperti ini sekarang datang kepada kita. Ayo, kita lihat yang selama ini kita lakukan itu apa? Sibuk dengan apa Saudara? Sibuk membangun rumahnya sendiri, karirnya, dan sebagainya? Bagus, tidak apa-apa, tetapi yang Tuhan sesalkan, kita tidak membangun rumah-Nya Tuhan, artinya kerohanian yang kita miliki dibiarkan terbengkalai. Tuhan berkata kita harus menjadi serupa dengan gambar-Nya, hidup lebih intim dengan Tuhan. Saudara mau sibuk, tidak apa-apa, tetapi yang paling penting ini dan Tuhan janjikan, “Kalau kamu lakukan itu, kamu akan Aku berkati!”  

Cara Tuhan memberikan berkat persis seperti tadi, “Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, darat dan laut. Aku akan menggoncangkan bangsa-bangsa sehingga barang yang indah-indah kepunyaan bangsa-bangsa akan datang mengalir. Sebab kepunyaan-Kulah perak, kepunyaan-Kulah emas.” 

Dan Tuhan janji, “Kemuliaan rumah-Ku akan lebih dibanding sebelumnya dan Aku akan memberikan damai sejahtera.” Bagi saya, yang paling penting adalah damai sejahtera. Saudara, ini yang Tuhan janjikan kepada kita. Ayo, jangan takut, jangan bimbang, tetapi lakukanlah apa yang Tuhan mau yaitu membangun rumah-Nya Tuhan. Kerohanian kita harus dibangun, makin sungguh-sungguh lagi dengan Tuhan, hidup lebih intim dengan Tuhan sehingga kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita akan makin besar!

MEMBERI DAN MENABUR

Tuhan juga memberikan tuntunan untuk Persembahan Sulung. Apakah Saudara pikir itu kebetulan? Memang bulan yang lalu itu saya sendiri heran, kita sudah melakukan Persembahan Sulung yang biasanya disebut Buah Sulung atau Persembahan Buah Sulung lalu kemudian kita seragamkan menjadi Persembahan Sulung, itu sudah dilakukan 9 tahun yang lalu. Mengapa ramainya sekarang? Saya juga tidak mengerti mengapa hal itu terjadi? Tetapi yang jelas dengan itu saya menerangkan sejelas-jelasnya bersama Tim Teologia pun ikut menjelaskan. Jadi semua mengerti bahwa ini Alkitabiah. Ini bukan rekayasa manusia. Amin! Tadinya saya pikir, “Kenapa ya?” Ternyata tidak tahunya terjadilah yang seperti sekarang ini. Dengar, ini Tuhan berkata kepada saya, “Sebentar lagi, kita yang mencari uang dengan cara-cara yang seperti kita lakukan sekarang ini, itu akan mengalami kesulitan.” Sebab keadaan yang terjadi adalah seperti tadi. Itu akan sulit! Dan pasti orang yang mungkin tidak mengerti bertanya, “Bagaimana caranya? Kasih donk kiatnya.” Tidak ada, sebab kiatnya semua di Alkitab. Saudara lihat apa yang Firman Tuhan katakan, kalau Saudara mau diberkati secara materi? Hanya 2 kata, memberi dan menabur! Ayo kita lihat Lukas 6:38, “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

“Berilah, maka kamu akan diberi…”, Saudara lalu berkata kepada Tuhan, “Tuhan, saya mau memberi kepada Tuhan”, misalnya ukurannya segelas air mineral dan katakanlah Saudara akan memberi beras sama Tuhan. Saudara cedok dan penuh lalu Saudara persembahkan kepada Tuhan. Sekarang lihat bagaimana caranya Tuhan mengembalikan kepada kita dengan ukuran tadi. Dikatakan tadi, “Suatu takaran yang baik yang dipadatkan…”, jadi katakanlah Tuhan akan memberikan beras juga kepada kita, Tuhan cedok dan beras di gelas itu penuh, tetapi itu tidak langsung diberikan kepada kita, namun dipadatkan dulu. Kalau dipadatkan maka permukaannya akan turun dan itu ditambahkan berasnya lagi, lalu digoncang-goncang sehingga turun lagi permukaannya dan ditambahi lagi berasnya dan begitu seterusnya sehingga tumpah-tumpah keluar, itulah yang akan dicurahkan ke dalam ribaanmu! Jadi Saudara akan mendapatkan berlimpah, limpah, limpah, limpah tergantung ukurannya. Saudara mau pakai ukuran segelas air mineral misalnya, maka itu akan berlimpah dalam ukuran tersebut atau Saudara mau lebih besar lagi, maka itu akan menuruti ukurannya juga. 

PERSEMBAHAN

Saudara, belakangan ini kan dipermasalahkan soal persembahan. Di dalam Alkitab ada 4 (empat) jenis persembahan:

1. Persembahan Persepuluhan, yaitu 10%.
2. Persembahan Sulung, yaitu 100% (semua).
3. Persembahan Khusus, tergantung jumlahnya.
4. Persembahan Sukarela, ini sesuka Saudara. 

Tetapi kalau yang namanya Persembahan Persepuluhan dan Persembahan Sulung itu jelas ada ukurannya dan itu Tuhan yang memberikan ukurannya. Sekarang saya mau tanya kepada Saudara, ada berapa banyak yang mengerti bahwa apa yang kita punya itu Tuhan punya. Kalau Tuhan yang punya, “Tuhan, ini semua Engkau yang punya, saya hanya pengelola”, tetapi kalau disuruh pilih di antara keempat persembahan tadi, maka yang dipilih adalah Persembahan Sukarela, karena seenaknya sendiri. Apakah itu salah? Tidak, tetapi itu hanya salah-satunya. Kalau Saudara mau mengalami semua berkat Tuhan secara seutuhnya, Saudara harus tahu itu. 

Kalau seperti tadi berkata, “Tuhan, ini semua Engkau yang punya…”, tetapi ketika memberi persembahan adalah sesukanya sendiri, padahal Tuhan sudah memberikan arahan tentang Persembahan Persepuluhan, Persembahan Sulung, Persembahan Khusus dan Persembahan Sukarela. Saya percaya ke depan ini Tuhan akan bukakan terus masalah persembahan, kenapa? Karena ini adalah masa-masa di mana kita menghadapi keadaan seperti ini dan seperti tadi saya katakan bahwa tidak ada cara lain selain hanya cara Tuhan. Dan Tuhan sudah beritahu caranya dengan 2 kata, yaitu memberi dan menabur!

Saudara ingat kisahnya Ishak, pada waktu itu terjadi kekeringan seperti sekarang ini yang mana sebentar lagi akan kita alami dan saya tidak tahu kekeringannya sampai seberapa lama, tetapi yang saya percaya ketika zaman Ishak itu kondisi yang sangat parah. Tuhan berkata kepada Ishak, “Kamu jangan pergi ke Mesir, kamu tinggal di tempat (Gerar)…”. Mesir itu berbicara tentang cara dunia. “Kamu jangan pergi ke Mesir, kamu jangan pakai cara dunia menghadapi kekeringan ini, tetapi cara-Ku. Kamu tinggal di sini!”  Kemudian apa yang Ishak lakukan? Saya percaya itu Tuhan yang suruh! Mari kita baca Kejadian 26:12-13, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” Yang mau seperti ini katakan, “Amin!”  

Mari menabur! Ada yang berkata, “Itu saya dipaksa-paksa! Persembahan Sulung dipaksa!”  Siapa yang memaksa? Saya tidak pernah memaksa! Saya memberitakan tentang Firman dan sekarang yang luar biasa di luar karena mungkin tidak mau memberi, maka Firman Tuhan dipelintir-pelintir! Tidak peduli hamba Tuhan, orang-orang awam jadi Teolog ‘dadakan’ semua! Yang mereka persalahkan itu kan Firman. Saya memperkatakan Firman itu supaya apa? Supaya Saudara diberkati! Tetapi di luar itu dipelintir sehingga seolah-olah saya yang menyuruh memberi, bukan Firman Tuhan. Lalu berkata, “Wah, dipaksa! Jemaat dirampok!” Wow, luar biasa saya pikir-pikir. 

Tetapi Saudara harus mengerti kenapa itu terjadi? Karena kita akan menghadapi masa seperti ini. Dan masa seperti ini tidak bisa dengan cara yang biasa. Dengar apa yang saya katakan! Saudara boleh catat, hari ini tanggal 1 Maret 2020 saya berkata begitu! Hanya caranya Tuhan, “Jangan pergi ke Mesir, tetapi tinggal di Gerar. Pakai cara-Ku, yaitu menabur!” 

Pada tahun itu juga, di mana kita tahu bahwa itu adalah tahun yang kering, Ishak mendapat hasil seratus kali lipat sebab ia diberkati Tuhan. Dan orang itu menjadi kaya, kian lama kian kaya dan menjadi sangat kaya. Amin!  Sekarang saya mau tanya, kalau Saudara dibuat seperti ini, uangnya untuk apa? Saudara perhatikan baik-baik, uang yang Tuhan titipkan kepada kita itu untuk 3 hal, yaitu:

1. Untuk Pekerjaan Tuhan

Untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus itu perlu uang. Orang yang seperti ini yang akan diberkati nanti. 

2. Untuk Orang lain yang Membutuhkan 

Yaitu orang-orang yang sengsara. 

3. Untuk Diri Sendiri

Jadi tidak ada ceritanya, “Amin, saya diberkati!” Untuk apakah kita diberkati? “Kan punya keturunan, jadi untuk tujuh turunan! Untuk persediaan, nanti bagaimana?” Persediaan memang boleh, tetapi kalau itu tujuannya maka Tuhan akan berkata, “Ngapain Aku kasih kamu?!”  

Tetapi orang yang tahu bahwa itu untuk pekerjaan Tuhan dan untuk orang-orang yang membutuhkan atau sengsara, lalu baru untuk pribadi kita, dialah yang diberkati. Yang untuk kita sebenarnya seberapa sih? Kadang-kadang ada orang yang menimbun harta, tetapi begitu meninggal; apa yang dia ibawa? Tidak ada yang dibawa! Dia begitu mati-matian, tipu sana-tipu sini, tembak sana-tembak sini, gosip sana-gosip sini, hoax sana-hoax sini, akhirnya untuk apa? Sekali lagi, berkat ini hanya untuk orang-orang yang seperti Ishak tadi. Siapa yang seperti Ishak? Saya percaya jemaat di tempat ini adalah jemaat yang sungguh-sungguh mengerti kehendak Tuhan karena itu di masa kering engkau akan diberkati berlimpah-limpah! 

Saudara, ini semua terjadi dan ini belum selesai, kejadian-kejadian ini begitu cepat. Saya tidak tahu kecepatannya itu sampai di mana akan terjadi, tetapi dengarlah bahwa semua ini adalah sebetulnya adalah “Wake up Call” bagi Gereja-Nya untuk penyelesaian Amanat Agung Tuhan Yesus. Semuanya adalah untuk itu! Nanti lihatlah, akan banyak orang-orang yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Akan banyak orang yang bertobat! Karena itu Tuhan meminta saya umumkan di mana-mana dan saya tahu bahwa Indonesia ikut dalam doa puasa mulai hari ini tanggal 1 Maret s.d 9 April 2020, yaitu sampai nanti peringatan kematian Tuhan Yesus, jadi selama 40 hari. Apakah Saudara mau ikut? Seharusnya ikut semua. Saya mau beritahu bahwa ini serius! Saya tidak biasanya memaksa begini sampai saya umumkan, “Indonesia ikut!”  Kemana-mana saya ngomong, “OK, semua sepakat tanggal 1 Maret - 9 April 2020 kita doa sungguh-sungguh.”  Apa yang kita doakan? 

DOA PUASA BERSAMA 40 HARI 

Ada 7 (tujuh) pokok doa yang paling sedikit yang kita doakan hari-hari ini, yaitu:

1. Berdoa bagi Indonesia, “Damailah Indonesiaku!”  

“Tuhan, Engkau yang menjaga Pancasila dan NKRI!” Amin! Ini penting! Sekali lagi saya mau katakan bahwa ini sangat penting! Doakan ini!  

2. Berdoa supaya Dibebaskan dari Virus Corona

Kemarin di TV-One banyak perdebatan. Banyak orang yang tidak percaya bahwa Arab Saudi saja tidak percaya bahwe Indonesia bebas Corona. Tiba-tiba umroh langsung di ‘cut’. Gara-gara itu semua jadi bertanya-tanya termasuk Amerika, “Mana mungkin? Jangan tutup-tutupi!” Akhirnya ditanya kepada dokter yang menangani dan jawabannya, “Ada 142 kasus dan diperiksa tetapi tidak ada satu pun yang terkena Corona!” Lalu dia berkata, “Lho, ini tidak kena tetapi harus mengaku kena itu bagaimana?” Indonesia dijaga Tuhan! Ini kita harus berdoa! 

3. Berdoa supaya Diluputkan dari Ancaman Resesi Ekonomi Global 

Mari kita berdoa, sebab kalau sampai terjadi resesi ekonomi, akan parah keadaannya. Meskipun nanti Saudara yang sungguh-sungguh ini diberkati, Saudara juga harus bisa memberi kepada mereka. 

4. Berdoa untuk Kedatangan Tuhan Yesus Kedua Kalinya, “Datanglah Kerajaan-Mu!”  

Siapa yang berdoa seperti ini? Luar biasa semakin banyak dan saya meng-apresiasi jemaat di tempat ini. Begitu saya ngomong apa, Saudara ikut. Kalau kita sungguh-sungguh merindukan kedatangan Tuhan Yesus, kita pasti akan berapi-api untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Dan sekarang yang menjadi berita di dunia adalah ini dan nanti saya akan sampaikan khusus tentang ini. 

5. Berdoa supaya Diberi Kuasa untuk Menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus 

Kuasa Roh Kudus sudah dicurahkan, namanya Pentakosta Ketiga! 

6. Berdoa untuk Kebangkitan Anak-anak muda, yaitu Generasi Yeremia 

7. Berdoa bagi yang Tuhan pakai sebagai “Messenger dari Pentakosta Ketiga”

- Berdoa bagi Gereja Bethel Indonesia #WePrayGBI
- Berdoa bagi Church of God #WePrayCOG 
- Berdoa bagi Oral Roberts University #WePrayORU
- Berdoa bagi World Evangelical Alliance #WePrayWEA

Saudara perhatikan pokok-pokok doa ini dan mungkin Saudara bisa tambahkan lagi, tetapi yang paling penting apakah kita siap untuk mulai bersama-sama hari ini? Banyak masuk di menara doa, sungguh-sungguh dengan Tuhan. Saya akan banyak menyempatkan hari-hari ini untuk itu. Amin!

REVIVAL ‘THE SEND’ - BRASIL

Saya baru pulang dari Brasil, dari tanggal 4 Februari - 12 Februari 2020. Dari 8 malam, 4 malam-nya saya tidur di pesawat. Dan 4 malam lagi baru tidur di darat yaitu di Brasil-nya. Jadi Brasil itu letaknya jauh! 

Mereka itu berbahasa Portugis, jadi di Amerika Latin hanya Brasil yang berbahasa Portugis, selainnya Spanyol. Saya pergi ke Brasil ini untuk kedua kalinya. Yang pertama itu 44 tahun yang lalu saat saya bersekolah di sana, Sekolah Pertanian. Dan saya kembali sekarang sebagai seorang Hamba Tuhan yang membagikan Pentakosta Ketiga. 

Saya ingat beberapa bulan yang lalu, Daniel Kolenda yang adalah pengganti dari Reinhard Bonnke yang sudah meninggal. Daniel Kolenda ini seorang anak muda yang besar badannya dan baru berumur 35 tahun. Dia pernah datang ke sini juga dan dia mengundang saya, “Ps. Niko, Anda harus datang ke Brasil. Ada sesuatu yang terjadi di Brasil. Anda harus datang mengutus mereka, ada sesuatu yang luar biasa…”  Lalu dia bercerita apa yang terjadi. Ternyata mereka mendapatkan bahwa di Brasil itu harus diadakan ‘The Send’ – Brasil. Apa yang terjadi? Mereka coba menyewa 1 stadion, kalau di sana KKR seperti itu harus membayar tiket. Apakah di Indonesia bisa? Boro-boro bayar, tidak bayar saja tidak datang! Tetapi di Brasil itu bayar dan ini yang terjadi, jadi waktu 1 stadion yang Morumbi itu dibuka, 80.000 seat itu tiketnya ‘sold out’ kurang dari 6 jam! Luar biasa!  Kemudian mereka mulai sewa lagi stadion yang kedua dan selama 3 hari tiketnya pun ‘sold out’ dan masih banyak yang waiting list! Kedua stadion tadi semuanya ada di Sao Paolo, yaitu kota yang terbesar di Amerika Latin. Bukan cuma yang terbesar di Brasil tetapi di Amerika Latin. Lalu mereka cari stadion lagi dan pergi ke di Rio de Janeiro, tetapi Tuhan tutup di sana dan tidak bisa lalu akhirnya mereka dapat di Brasilia, yaitu ibukota Brasil. 

Jadi KKR ‘The Send’ tadi diadakan di 3 stadion. Saudara tahu yang hadir berapa? Cuma 180.000 orang! Kalau hanya 180.000 itu biasa, namun ini yang datang adalah orang yang umurnya rata-rata 24 tahun! Ini yang perlu diberikan tepuk-tangan! Dan yang luar biasa, KKR ini hanya 1 hari di 3 stadion di mana presidennya juga datang. KKR itu dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam, selama 12 jam tanpa jedah! Praise and worship, lalu hamba Tuhan mulai menyampaikan Firman Tuhan, ada yang 7 menit, ada yang 10 menit. Saya termasuk yang paling lama karena diberi waktu 20 menit. Saya menyampaikan Firman malam hari, karena itu sebagai bagian impartasi dengan beberapa hamba-hamba Tuhan. Harusnya ada Bill Johnson namun beliau tidak datang, lalu dengan Todd White yang berambut panjang, juga menantu dari Benny Hinn juga Loren Cunningham yang semuanya ada di satu group bersama saya. Loren Cunningham ini adalah pendiri dari YWAM yang umurnya sudah 84 tahun dan kita yang terakhir yang impartasi. 

Pagi harinya saya ke Morumbi untuk melihat-lihat. Waktu saya masuk dan mulai jalan, saya mendengar lagu ini, “Holy…holy…are You Lord God, Almighty…Worthy is the Lamb, worthy is the Lamb. Amennn…” Sambil jalan dan mendengar lagu ini, saya nangissss sepanjang jalan. Sampai sekarang kalau mengingat itu saya masih menangis. Itu ada urapan yang luar biasa dan begitu saya masuk ke dalam stadion itu sudah disediakan tempat khusus di sana. Malamnya saya akan berbicara di stadion yang lain. Di situ saya melihat anak-anak muda dan waktu itu sudah jam 12 di mana mereka bukan hanya duduk di tribun-tribunnya, tetapi mereka ada di tengah lapangan. Mereka di panas matahari hanya memakai kertas untuk menutupi kepalanya dan saya lihat yang membawa payung hanya 1-2 orang. Banyak yang pingsan, tetapi mereka tetap di tengah lapangan. Saya cuma tanya, “Di Indonesia bisa tidak ya?” Menurut Saudara bisa tidak? Saya mau jawab, “BISA! Pasti bisa!”  Kalau sudah waktunya nanti Indonesia juga akan seperti itu. Bahkan lebih! 

Saya itu sempat tanya sama Tuhan, “Tuhan, Brasil duluan ya Tuhan?” Sebab saya kan selalu memperkatakan tentang anak-anak muda di Indonesia, kenapa Brasil duluan dan saya harus ke sana? Saya tanya sama Tuhan, “Brasil duluan ya Tuhan?” dan apa jawab Tuhan? Ini adalah jawaban Tuhan dan sampai sekarang saya belum mengerti jawabannya itu, “Kamu kan tidak tahu apa yang akan terjadi pada beberapa bulan ke depan?”

 Apakah termasuk ini sehingga anak-anak bangkit dengan situasi seperti ini, saya tidak tahu. Tetapi yang jelas waktu saya di sana ketemu dengan para nabi, saya tanya sama mereka, “Apa yang Anda dapatkan tentang Indonesia?” Semua sepakat bahwa sekarang ada 2 negara yang dipakai oleh Tuhan untuk kegerakan anak-anak muda menggerakkan dunia. Yang pertama adalah INDONESIA dan yang kedua adalah Brasil! Nanti saya akan bicara khusus tentang ini dan akan saya ceritakan kepada Saudara. 

 
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC - 1 Maret 2020
Share this Post: