PESAN GEMBALA RAYON OKTOBER 2022

Shalom,

Kita sedang berada di satu era yang luar biasa, kita sedang berada di era Pentakosta Ketiga serta Tsunami of Worship sedang terjadi! Dimulai dari Indonesia dan terus bergerak menerobos sampai ke bangsa-bangsa. Tsunami of Worship meruntuhkan setiap tembok-tembok yang menghalangi penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

Dalam era Tsunami of Worship ini, yang dipakai oleh Tuhan adalah para penyembah benar yang menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:23-24). Tuhan sedang membangkitkan penyembah-penyembah benar yang hidupnya kudus. Itu sebabnya di tahun Pey Gimel (5783) ini kita sedang dimurnikan, dibersihkan agar dapat dipakai Tuhan dengan dahsyat. Para penyembah benar harus dimuridkan dan menjadi murid.

Pesan Tuhan yang kuat terkait dengan pelayanan kita sebagai penyembah benar adalah agar di antara sesama pelayan Tuhan dan jemaat kita tidak berselisih paham, saling menghakimi dan meributkan perkara makanan atau minuman, sebaiknya kita mengejar soal-soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab: “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17). Dengan demikian kita berkenan kepada Allah dan dihormati manusia (Roma 14:18).

Tsunami of Worship, menjadi penyembah benar, menjadi sangat penting karena terkait dengan DNA gereja kita, Restorasi Pondok Daud. Sekarang ini banyak gereja yang menangkap maksud Tuhan terkait dengan Restorasi Pondok Daud, yakni betapa pentingnya pujian dan penyembahan yang mendatangkan pengurapan, hadirat Tuhan serta membawa orang percaya masuk dalam penyembahan yang intens dan powerful dengan berbahasa roh. Pujian dan penyembahan ‘membajak’ hati orang. Jika hati jemaat sudah ‘terbajak’ dengan pujian dan penyembahan dalam ibadah, mereka siap untuk mengalami hadirat Tuhan dan diajar menjadi murid. Pada saat awal gereja kita (GBI Jl. Jend. Gatot Subroto) masih beribadah di Wisma Karsa Pemuda, orang-orang memiliki kerinduan yang besar untuk datang beribadah dan mengalami hadirat Tuhan, merasakan kasih Tuhan dan menangis di hadapan Tuhan. Dengan demikian pengkotbah tinggal menabur benih firman, mengajar dan jemaat menjadi murid.

Sejak 26 Agustus 2022, TUHAN mengingatkan pesan khusus dalam Yohanes 8:29, “Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."  Kita percaya, sama seperti Tuhan Yesus disertai Bapa, demikian juga kita akan disertai. Ini merupakan janji Tuhan. Roh Kudus dalam kita, yang kita terima pada saat kita lahir baru, membuat kita tidak sendirian. Kalau Tuhan menyertai kita, segala perkara akan menjadi lebih mudah. Tuhan akan membuka jalan, Dia akan membela kita, Dia membukakan pintu langit dan mencurahkan berkat-Nya atas kita, Dia menyembuhkan, memulihkan dan memberikan kekuatan baru setiap hari. Apapun yang kita lakukan, baik sekolah, kuliah, market place, di rumah, di luar rumah, kalau Tuhan menyertai kita, kita akan melihat perkara-perkara yang ajaib. Kita akan melihat bahwa sesungguhnya dalam hidup ini kita tidak perlu mengandalkan kekuatan kita sendiri.

Kita harus menjaga jangan sampai seperti Simson, jangan sampai tanpa disadari telah ditinggalkan Tuhan (Hakim 16:20). Karenanya, mari jaga hidup kita sesuai dengan Firman Tuhan. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, jangan pernah kompromi dengan dosa, sebab orang kristen bisa saja terpeleset, bisa salah bicara, bisa memiliki pola pikir yang keliru karena banyaknya pengaruh dunia serta godaan-godaan. Mari kita sungguh-sungguh menandalkan Roh Kudus dan senantiasa membaca Firman Tuhan. Pola pikir kita harus diselaraskan dengan Firman Tuhan, diselaraskan dengan Kristus. Memang tidak mudah untuk senantiasa berbuat yang berkenan kepada TUHAN seperti yang Yesus lakukan, tapi kita bisa melakukannya dengan pertolongan Roh Kudus.

Mengikuti teladan Yesus diibaratkan seperti kita masuk melalui pintu yang sesak, jalan yang sempit (Matius 7:13-14). Tiap hari kita dihadapkan pada pilihan, apakah kita mengikuti daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup atau mengikuti Tuhan, apakah hidup kudus atau tidak. Berbahagialah kita yang mau hidup sama seperti Yesus hidup.

Tuhan menyertai kita, Ia tidak membiarkan kita sendiri! Itu sebabnya kuatkan dan teguhkan hati kita, jangan kecut dan tawar hati (Yosua 1:6-7). Situasi dan kondisi sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini mungkin terkesan menakutkan baik secara ekonomi, maraknya jenis-jenis penyakit yang baru bermunculan dan lain-lain, namun kembali Tuhan ingatkan: “jangan kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." (Yosua 1:9). Perkatakan Mazmur 91. Memperkatakan Mazmur 91 bukan berarti kita menjadikannya sebagai mantera perlindungan, melainkan kita sedang memperkatakan Firman Tuhan yang adalah Pedang Roh, Firman yang diperkatakan.

Apa yang Tuhan Yesus lakukan yang harus kita teladani adalah “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” (Kis 10:38). Mari kita membawa terang kemuliaan Tuhan, kuasa kasih Tuhan kemana pun. Mari kita lakukan yang terbaik setiap hari, setiap saat untuk kemuliaan Nama Tuhan, sebab kita sedang menabur untuk kekekalan. Amin.

Share this Post: