PESAN TUHAN MELALUI GEMBALA RAYON 3 DAN BUNDA KRISTINA FARAKNIMELLA

Shalom,

Sebagai orang percaya kita memiliki satu pengharapan yang mulia, yang dikatakan oleh rasul Paulus kepada Titus oleh inspirasi Roh Kudus sebagai pengharapan yang penuh bahagia (TB1), atau pengharapan yang penuh berkat (TB2) yakni kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia (blessed hope) dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,”
(Tit 2:11-13)

Salah satu peristiwa yang terjadi dalam kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali adalah pengangkatan (rapture/harpazo). Lewat pengangkatan, Tuhan melindungi kita “dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi” (Why 3:10). Ini disebut pengangkatan pratribulasi. Artinya pengangkatan terjadi sebelum masa aniaya besar. Ini yang kita yakini! Kita tidak menganut midtribulasi (pengangkatan di tengah masa aniaya) atau pascatribulasi (pengangkatan setelah masa aniaya).

Banyak pandangan yang membingungkan tentang kapan kita terangkat (mengalami rapture). Sinode Gereja Bethel Indonesia tidak menekankan pratribulasi, namun kita keluarga besar GBI Jl. Jend. Gatot Subroto termasuk di dalamnya Rayon 3, kita memegang pandangan pratribulasi. Kita diangkat sebelum masa aniaya, sebelum antikris menguasai bumi ini, kita diangkat.

Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (APHB) dalam halaman 1925 memberikan catatan tentang pengadilan orang percaya.

2 Korintus 5:10 "Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat."

Alkitab mengajarkan bahwa pada suatu hari kelak orang percaya harus memberikan pertanggungjawaban di hadapan "takhta pengadilan Kristus" Mengenai pengadilan Brang percaya ini, fakta berikut ini harus diperhatikan.

(1)  Semua orang Kristen akan menghadapi pengadilan itu: tanpa perkecualian (Rm 14:12: 1Kor 3:12-15; 2Kor 5:10, lih. cat. Pkh 12:14).

(2)  Pengadilan ini akan terjadi ketika Kristus kembali untuk gereja-Nya (lih. cat. Yoh 14:3: ITes 4:14-17).

(3)  Hakimnya adalah Kristus (Yoh 5:22: 2m 4:8).

(4)  Alkitab berbicara mengenai pengadilan orang percaya sebagai sesuatu yang khidmat dan serius, khususnya karena itu akan meliputi kemungkinan kehilangan atau "kerugian" (1Kor 3:15; 2Yoh 8), adanya rasa malu di hadapan-Nya "pada saat kedatang an-Nya" (1Yoh 2:28) dan adanya ujian dengan api atas pekerjaan seorang sepanjang hidupnya (1 Kor 3:13-15). Akan tetapi, pengadilan orang percaya tidak akan meliputi suatu pernyataan hukuman dari Allah.

(5)  Segala sesuatu akan terungkap. Kata "menghadap" (Yun. phaneroo, 2Kor 5:10) berarti: "disingkapkan secara terus terang atau di hadapan umum". Allah akan menguji dan menyatakan secara terbuka, dalam kenyataan yang benar,
(a) tindakan kita yang tersembunyi (Mrk 4:22; Rm 2:16),
(b) watak kita (Rm 2:5-11).
(c) perkataan kita (Mat 12:36-37),
(d) perbuatan baik kita (Ef 6:8).
(e) sikap kita (Mat 5:22),
    (1) motivasi kita (1 Kor 4:5).
(g) kekurangan kasih kita (Kol 3:18-4:1), serta
(h) pekerjaan dan pelayanan kita (1Kor 3:13).

(6)  Pendeknya, orang percaya harus memberikan pertanggungjawaban atas kesetiaan atau ketidaksetiaan mereka kepada Allah (Mat 25:21,23: 1Kor 4:2-5) dan atas perbuatan mereka dengan mengingat kasih karunia, peluang, dan pengertian yang tersedia bagi mereka (Luk 12:48; Yoh 5:24. Rm 8:1).

(7)  Perbuatan jahat orang percaya yang telah diakui dalam pertobatan, akan diampuni dalam kaitan dengan hukuman kekal (Rm 8:1), tetapi perbuatan itu masih diperhitungkan apabila dihakimi untuk menerima ganjaran, "Barangsiapa berbuat kesalahan, dia akan menanggung kesalahannya itu" (Kol 3:25; bd. Pkh 12:14: 1Kor 3:15: 2Kor 5:10). Perbuatan baik dan kasih orang percaya akan diingat oleh Allah dan akan diberi pahala (Ibr 6:10), "setiap orang... kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan" (Ef 6:8).

(8)  Akibat khusus dari pengadilan orang percaya ini beraneka ragam. Pada waktu itu akan ada orang yang memperoleh maupun yang kehilangan sukacita (IYoh 2:28), pujian ilahi (Mat 25:21), tugas dan kekuasaan (Mat 25:14-30), kedudukan (Mat 5:19; 19:30), pahala (1 Kor 3:12-14; Flp 3:14: 2Tim 4:8) dan hormat (Rm 2:10, bd. IPtr 1:7).

(9)  Pengadilan yang akan datang bagi orang Kristen harus menyempurnakan dalam diri mereka takut akan Tuhan (2Kor 5:11, Flp 2:12: 1Ptr 1:17) dan menyebabkan mereka hidup dalam kemurnian dan penguasaan diri, berjaga dan berdoa (1Ptr 4:5.7), hidup kudus dan saleh (2Ptr 3:11), dan menunjukkan kemurahan dan kebaikan kepada semua orang (Mat 5:7; bd. 2Tim 1:16-18).

Ingatlah bahwa dalam pengadilan Allah nanti, yang diadili termasuk motivasi dalam hati, bukan hanya yang kelihatan dari luar saja. Semua akan nampak pada waktu pengadilan takhta Kristus termasuk watak, bahkan perkataan kita. itu sebabnya jika kita sempat salah bicara, kita harus seperti Ayub, mencabut perkataan dan meminta maaf jika perkataan kita melukai orang agar saat menhadap takhta pengadilan Kristus kita menerima upah yang penuh, kedudukan yang tinggi dan bukan sekedar masuk surga.

“Aku berkata kepadamu: Setiap kata gegabah yang diucapkan orang akan dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Sebab, menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Mat.12:36-37)

“Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." (Ayub 42:6)

Berbahagilah mereka yang menjaga hatinya bersih dan tulus. Melakukan segala sesuatu karena mengasihi Tuhan, termasuk persembahan sulung. Selama 14 tahun, kita memberikan persembahan sulung dan terbukti tidak ada yang menjadi miskin karena memberikan persembahan sulung.

Dalam sebuah pertemuan hamba-hamba Tuhan dengan Jaringan Doa Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2025 yang lalu, sala seorang pengarah JDN yakni bapak Eddy Leo menyampaikan bahwa sekarang ini yang sangat penting untuk didoakan adalah gereja. Ada gereja-gera yang sudah mulai terpapar keduniawian, dimana untuk mendatangkan banyak jemaat (pengunjung) bukan karena hadirat Tuhan, dengan memakai cara-cara dunia.

Pada tanggal 20 Mei 2025 nanti, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, hamba-hamba Tuhan dan jemaat akan menyelenggarakan Kebangkitan Doa Nasional sesuai dengan yang ditangkap oleh Gembala Pembina kita dari Tuhan. Kegerakan doa ini akan dipusatkan di Hall A dan B, Sentul International Convention Center (SICC) dengan kapasitas 800 dan 1000 orang. Pertemuan doa ini akan didahului dengan pertemuan para pemimpin gereja sebanyak 300 orang. Kita berdoa dan percaya api Pentakosta Ketiga akan terus menyala semakin besar, penuaian jiwa terbesar dan terakhir terjadi, Jesus for everyone, harvest now! Amin.

Share this Post: