Shalom,
Puji Tuhan, kita percaya bahwa hari-hari ini, sebagaimana pesan Tuhan yang disampaikan oleh Gembala Pembina kita Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, juga seperti yang tertuang dalam butir ketiga dari apa yang dimaksud dengan Pentakosta Ketiga, bahwa akan bangkit jutaan anak-anak muda yang cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus. Kegerakan generasi muda ini dimulai dari Rayon 3, haleluya!
Saat Doa Pengerja Rayon 3 bulan Juli 2025 yang lalu, salah seorang pemimpin Generasi Yeremia menyampaikan penglihatan yang ia dapatkan pada waktu mengikuti menara doa gabungan departemen pujian penyembahan dan pro army sebagai berikut: pada saat bunda mengajak semua yang mengikuti pertemuan menara doa tersebut untuk berbahasa roh, ada pintu-pintu yang terbuka, lalu ada tongkat yang jatuh di depan pintu yang terbuka. Ia mendapat pengertian bahwa itu adalah tongkat perkenanan Tuhan. Ini sesuai dengan gambaran "tongkat kemurahan" dalam Zak. 11:7. Tuhan sedang membuka pintu perkenanan untuk Rayon 3.
Kami mengajak semua pengerja dan jemaat untuk merindukan kedatangan Tuhan Yesus, sebagaimana dinyatakan dalam Wahyu 22:20, “Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”. Juga sebagaimana dinyatakan Paulus dalam surat 2 Timotius 4:8, “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” Setiap kita yang sungguh-sungguh merindukan Tuhan Yesus pasti akan sungguh-sungguh dalam berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Saat menyanyi dan menyembah akan menyanyi dan menyembah dengan sungguh-sungguh, bukan sekedar atau asal menyanyi. Itu sebabnya kita perlu dipenuhi dengan kasih semula.
Bicara tentang perkenanan Tuhan, jika Tuhan berkenan maka hadirat-Nya yang dimanifestaikan akan kuat melawat kita dalam setiap ibadah-ibadah kita, baik ibadah pribadi maupun ibadah korporat, sehingga terjadi penuaian jiwa-jiwa, Jesus for everyone, harvest now! oleh kuasa dan kehadiran Roh Kudus. itu sebabnya, sekalipun keadaan geopolitik dunia tidak sedang baik-baik saja, dan kita mendengar deru perang di beberapa belahan dunia, namun kita jangan fokus pada perang, melainkan fokus penyelesaian Amanat Agung, sebab “Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." (Mat 24:14).
Jadi, apapun yang terjadi fokus kita tetap kepada Tuhan Yesus. Termasuk dalam kehidupan kita pribadi, dalam hal perekonomian, fokusnya kepada Tuhan Yesus, bukan berkat.
Jangan kuatir akan hidupmu! Sebagaimana Tuhan memelihara hidup Elia ketika Elia disuruh ke sungai Kerit, Tuhan mengirimkan burung-burung gagak untuk membawa roti dan daging pada pagi dan petang hari serta minum air Sungai Kerit sampai Sungai itu mongering (1 Raja 17:1-7). Bahkan saat sungai itu menjadi kering, Tuhan memelihara Elia melalui seorang janda Sarfat (1 Raja 17:7-8).
Seperti halnya Elia dipelihara Tuhan melalui mukjizat yang Ia kerjakan, demikian juga janda Sarfat tersebut dipelihara Tuhan (1 Raja 17:7-17). Ketika Elia sampai di Sarfat, ia meminta minum dari seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu api. Dan ketika janda itu hendak mengambilkan, Elia menyampaikan permintaan yang lain, yakni sepotong roti. Ini adalah sebuah persoalan, mengingat kondisi yang dialami sang janda ini. Itu sebabnya janda tersebut berkata kepada Elia, “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Janda Sarfat hidup dengan pemikiran yang terbatas, karena secara kasat mata yang dia lihat, itulah faktanya. Namun Elia, sesuai dengan pesan Tuhan mengajar agar jangan hidup berdasarkan pikiran manusia yang terbatas. Dan janda di Sarfat ketika taat melakukan apa yang menjadi pesan Tuhan, mengalami pemeliharaan Tuhan sebagaimana disampaikan melalui Elia, “Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.”
Selain soal ketaatan, peristiwa ini juga mengajarkan kita tentang kuasa perkataan. Perkataan yang berkuasa adalah perkataan yang benar. Perkataan yang benar berasal dari pikiran yang benar. Supaya pikiran kita benar, kita harus membaca, merenungkan, dan memperkatakan Firman Tuhan (Alkitab). Orang Kristen harus menjadi murid, sebab hanya murid yang akan ikut pengangkatan pada saat Tuhan YESUS datang kembali di awan-awan (Kis. 1:9-11). Murid adalah orang yang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan Yesus (Matius 28:20). Karenanya, belajarlah mendengar suara Tuhan dengan baik, dengar tuntunan Tuhan. Apa yang disampaikan Tuhan melalui Gembala Pembina, teruskan pesan itu sampai ke kelompok-kelompok COOL. Jangan sampai terkecoh dengan ‘suara-suara lain’ yang membuat iman kita terombang-ambing karena rupa-rupa angin pengajaran.
“sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” (Efesus 4:13-15)
Teruslah berjaga-jaga dan tetap dalam kondisi yang penuh Roh Kudus. Kami rindu agar semua jemaat yang yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa, mengalami pengangkatan bersama-sama menyongsong Tuhan Yesus di awan-awan. Maranatha. Tuhan Yesus memberkati.