PESAN TUHAN MELALUI GEMBALA RAYON 3 DAN BUNDA KRISTINA FARAKNIMELLA OKTOBER 2025

Shalom,

Pada bulan yang lalu, tepatnya di tanggal 4 September 2025, keluarga besar GBI Jl. Jend. Gatot Subroto – Jakarta merayakan ulang tahun yang ke-37 tahun. Kita menyaksikan kemurahan Tuhan yang luar biasa, dan tentunya kita terus berdoa untuk Bapak Gembala Pembina kita sehat, kuat, diberkati berlimpah-limpah. Tuhan Yesus dahsyat, Luar biasa dan Ajaib…haleluyaaaaaaaaaa!

Saat Tuhan memberikan lagu kepada Bunda, yang terambil dari Mazmur 27:14, “Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!”  Roh Kudus menyampaikan pesan khusus: “Nak sampaikan.... umat-Ku harus banyak menanti-nantikan aku...” Dan ternyata saat Planetshakers datang pada 4 Juli 2025 yang lalu, Tuhan memberikan konfirmasi melalui lagu mereka nyanyikan berjudul We Wait on You. Tuhan mau agar kita banyak menanti-nantikan Tuhan. Mari kita serukan dalam doa dan pujian penyembahan kita: Holy Spirit we wait on you...Hanya Engkau yang aku damba-dambakan, bukan jawaban doa, bukan yang lain, melainkan pribadi-Mu…hanya Engkau...Lakukanlah apa yang Tuhan mau, bukan yang aku mau!

Hari-hari ini Gembala Pembina banyak menyampaikan tentang tiang awan dan tiang api yang berbicara tentang Tuntunan Tuhan. Itu sebabnya kita harus terhubung dengan Tuhan, intim dengan Tuhan, sebab jika tidak demikian, kita tidak akan mengetahui tuntunan Tuhan. Seperti halnya orang Israel mengikuti tuntunan Tuhan, dimana saat tiang awan dan tiang api berhenti, mereka harus berhenti. Dan jika berhenti, tidak ada seorang pun yang tahu sampai berapa lama. Terkadang baru berhenti sebentar, baru pasang tenda, tiang awan dan tiang api kembali bergerak. Hal ini mungkin saja mengakibatkan ada yang bersungut-sungut, ada yang jengkel (dongkol), merasa lelah, namun mereka harus mengikuti selama 40 tahun perjalanan di padang gurun menuju ke Tanah Perjanjian.

Hari-hari ini mari kita banyak dekat dengan Tuhan, banyak menantikan Tuhan agar kita tahu apa yang menjadi kehendak-Nya, bukan kehendak kita. Kedepan ini adalah era Roh Kudus, untuk dapat menjangkau everyone hanya dapat dilakukan melalui kehadiran dan kuasa Roh Kudus. Bukan hanya karena kekuatan kita atau gereja kita.

Tiga tahun yang lalu, Bunda mendapat penglihatan saat berdoa di Gedung The Third Pentecost Azusa Street Prayer Tower (APT) secara onsite. Bunda melihat api yang luar biasa, dan tiba-tiba api itu seperti puting beliung yang dahsyat, ini yang disebut wind from heaven. Orang-orang masuk ke dalam api itu, tapi mereka tidak dapat berdiri, mereka harus mengikuti putaran api itu. Sekalipun berada dalam putaran api yang seperti puting beliung itu, mereka tidak menunjukan wajah yang ketakutan, lalu tiba-tiba mereka menghilang dalam putaran api tersebut.

Tuhan sampaikan, “ini era-Ku, bukan eramu, tidak ada yang jadi superstar!”

Sekalipun kita menghadapi banyak tantangan, persoalan, sakit penyakit, Tuhan sedang membuat kita ‘tiarap’, berserah dengan Tuhan, agar kita menjadi taat dengan Tuhan. Sebagaimana pernah disampaikan, bahwa kita sedang diukur (Why. 11:1). Kerohanian kita, perkataan kita sedang diukur. Mari kita banyak berbahasa roh, perkatakan perkataan yang baik, perkatakan Firman Tuhan, ada kuasa dalam kita memperkatakan Firman Tuhan.

            Ini adalah salah satu senjata yang kita gunakan dalam peperangan rohani yang semakin meningkat di hari-hari terakhir ini. Tuhan mau kita mengalami kemenangan. Wahyu 12:12, “Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” Iblis tahu waktunya sudah sangat singkat, Tuhan akan datang untuk kali yang kedua dan iblis akan tamat riwayatnya, dia akan masuk ke dalam gehena untuk selama-lamanya. Itu sebabnya dia datang dengan geramnya, bumi dan laut akan celaka. Tempat yang aman hanya surga. Puji Tuhan, sebab kita ada di wilayah surga. “…dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:6). Secara fisik kita ada di bumi, tapi dilihat dari status dan posisi, kita memiliki tempat di surga. Kita tidak akan terkena geram iblis, sebaliknya kita memiliki otoritas. Untuk itu, apa yang harus kita lakukan?

Yakobus 4:7-8
“Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!”

Kita harus mendekat kepada Allah, makin intim dengan Tuhan. Tidak bisa mengandalkan kekuatan kita sendiri. Untuk bisa intim dengan Tuhan, kita harus tunduk kepada Allah, taat kepada Tuhan.

Keintiman dengan Tuhan bukan hanya peran atau bagian Tuhan, tapi juga ada bagian yang harus kita lakukan, yakni mengikatkan diri dengan-Nya. “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” (1 Kor. 6:17).

Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (Mat. 6:33 TB2), untuk itu mari kita membangun disiplin bersaat teduh, membaca Alkitab dan mencari Wajah-Nya.

Ayub bergaul karib dengan Tuhan dari sejak remaja (Ayub 29:4), itulah sebabnya Tuhan memagari Ayub (Ayub 1:10). Kalau Tuhan memagari kita, tidak ada satupun yang dapat menjamah kita. Kita harus berdoa agar Tuhan memagari kita dengan hadirat-Nya dan dengan pasukan malaikat-Nya. Mari kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Dia pasti menolong kita. Tetap sabar dalam menghadapi segala pergumulan hidup, jangan menyerah.

Selain mendekat kepada Allah, kita juga harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Ef. 6:10-13). Selain selengkap senjata Allah, ada beberapa senjata yang Tuhan berikan kepada kita dalam menghadapi peperangan rohani, yakni: Nama Yesus, Darah Yesus, Doa dan Puasa (Matius 17:21), Pujian dan Penyembahan (Mzm. 149:4-8), serta Kuasa yang diberikan untuk mengikat dan melepaskan (Mat. 18:18).

Dan yang juga harus diingat adalah jangan beri kesempatan kepada iblis (Ef. 4:27). Iblis bergerak berdasarkan kesempatan yang terbuka baginya, yaitu saat kita mengikuti keinginan daging. Itu sebabnya kita harus terus mempraktikkan sebagaimana diajarkan Tuhan Yesus dalam Lukas 9:23, “Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”

Mari kita banyak menanti-nantikan Tuhan dan tetap melekat kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Maranatha!

Share this Post: